Pemuda Panca Marga Kutai Timur Gelar Edukasi Pemilu untuk Pemilih Pemula
KUTAI TIMUR – Pemuda Panca Marga (PPM) Kabupaten Kutai Timur mengadakan kegiatan sosialisasi tentang partisipasi publik dalam mewujudkan pemilu yang bersih dan berintegritas tahun 2024.
Acara yang diselenggarakan di Teras Belad, KM 0 Jalan Poros Bontang-Sangatta ini, menyasar 100 pelajar di Kutai Timur dengan menghadirkan narasumber dari KPU dan Bawaslu Kutai Timur.
Ketua panitia kegiatan, Eko Prasetyo, menjelaskan bahwa tujuan utama acara ini adalah untuk mengedukasi pemilih pemula agar dapat menghindari berbagai bentuk kecurangan dalam proses pemilu dan mampu menentukan pilihan dengan bijak. “Kami ingin mengubah mindset pemuda-pemuda ini menjadi pemilih yang idealis, sehingga mereka dapat menentukan pilihan kepada pemimpin yang mumpuni dan amanah,” ujar Eko.
Herlang Mappatiti, Ketua PPM Kutai Timur, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud tanggung jawab organisasi dalam mengawal pelaksanaan pemilu yang bebas, jujur, adil, dan rahasia.
“Target kami adalah melaksanakan perintah dan mengawal undang-undang tentang partisipasi publik untuk menghasilkan pemimpin yang baik dan amanah, serta meminimalisir adanya berbagai kecurangan dalam pelaksanaan pemilu,” jelasnya.
Mantan anggota DPRD Kutai Timur periode 2014-2019 ini juga menyampaikan bahwa PPM mewarisi nawacita para pejuang untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Sayangnya, karena keterbatasan anggaran, kegiatan ini baru bisa dilaksanakan di Sangatta dan belum bisa menjangkau desa dan kecamatan lainnya.
Dengan adanya inisiatif seperti ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi pemilih pemula dalam pemilihan umum mendatang, sehingga dapat mewujudkan pemilu yang bersih, jujur, dan berintegritas di Kabupaten Kutai Timur.
Aswadi, Ketua Bawaslu Kutai Timur yang hadir sebagai narasumber, memberikan apresiasi terhadap inisiatif PPM. Ia berharap melalui kegiatan ini, pemilu dapat berjalan dengan baik dan lancar, serta meningkatkan partisipasi pemilih pemula. Aswadi juga menyarankan agar dilakukan pengecekan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk memastikan para pemilih pemula dapat menggunakan hak pilihnya.
Menurut data yang disampaikan, pemilih pemula di Kutai Timur mencapai 60 persen dari total pemilih.
Bawaslu Kutai Timur sendiri juga telah melakukan kegiatan serupa bertajuk “Coffee Morning” yang menyasar sekolah-sekolah di 18 kecamatan.
Terkait daerah rawan pelanggaran, Aswadi menginformasikan beberapa lokasi seperti Sangatta Utara, Bengalon, Wahau, dan Sangkulirang.(Q)