Kutai Timur – Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur terus berusaha untuk mengoptimalkan progam vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat yang ada di daerahnya. Namun, selama sebulan terakhir, Dinkes kesulitan untuk mendapat pasokan stok vaksin dari Pemerintah Pusat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur, Bahrani. Ia menyebut, selama ini pihaknya terus melaksanakan program vaksinasi Covid-19 baik dosis pertama, kedua dan ketiga (booster). Bahkan, antusias dari masyarakat untuk mendapat suntikan vaksin Covid-19 juga tinggi. Namun, hal itu tidak diikuti dengan ketersediaan vaksin yang melimpah. Karena sejauh ini, stok vaksin yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur minim atau menipis.
“Untuk vaksinasi Covid-19 terus kita jalankan, baik itu yang dosis pertama, kedua dan ketiga atau booster. Tapi stok yang kita miliki itu sangat terbatas atau minum. Karena memang info dari Pusat, disana stok juga tidak banyak dan garis dibagi ke daerah lain juga,” ujarnya.
Bahrani juga mengaku, sesuai informasi dari Pusat bahwa ketersediaan vaksin secara nasional juga sedang menipis. Sebelumnya, ia baru saja mendapat pasokan vaksin Covid-19 sebanyak 3.000 dosis dan saat ini sudah habis. Untuk memenuhi permintaan masyarakat, pihaknya kembali mengajukan permintaan pasokan vaksin Covid-19 ke Pusat, sedangkan untuk jumlahnya tergantung dengan pemberian dari Pusat.
“Kemarin dapat 3.000 dosis dan sekarang sudah habis. Kita kembali mengusulkan ke Pusat untuk pasokan vaksin Covid-19,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, vaksin Covid-19 mulai dari dosis pertama, kedua dan ketiga atau booster itu menjadi salah satu syarat untuk bisa melakukan perjalanan ke luar daerah. Hal ini yang membuat animo masyarakat untuk mendapat suntikan vaksin Covid-19 khususnya booster meningkat tajam. (*).