Kutai Timur – Banyaknya berita yang beredar soal isu kasus gagal ginjal akut pada anak yang telah menelan korban jiwa, sejumlah masyarakat meragukan keamanan obat yang beredar di masyarakat. Belakangan memang sedang ramai beredar obat syrup yang menjadi penyebab gagal ginjal pada anak-anak di Indonesia, sejumlah apotek dan fasilitas kesehatan disidak.
Pemerintah Pusat pun telah mengeluarkan surat untuk menarik obat tersebut dari edaran. Seluruh Dikes di kabupaten/kota tak terkecuali Kutim juga mengeluarkan surat serupa.
“Jadi sebelumnya kita berikan surat. Sudah ditarik dari edaran obat-obatan tersebut, nah jadi untuk mendapatkan obat dan penanganan yang aman, kita langsung ke fasilitas kesehatan,” ucapnya.
Diantaranya, rumah sakit, klinik dan puskesmas untuk kemudian dilakukan pemeriksaan, dari situlah nanti akan diberikan resep untuk dikonsumsi.
Jika biasanya, panas pada anak dianjurkan untuk mengonsumsi Paracetamol, kini mantan Direktur RSUD Kudungga itu mengimbau agar masyarakat Lang mendatangi fasilitas kesehatan terdekat.
“Biasanya kan masyarakat ini kalau anaknya panas sembarangan kasih Paracetamol, kadang tidak sesuai takaran, atau lewat masa buka kemasan,” imbuhnya.
Karena, biasanya Paracetamol pada anak harus di buang apabila sudah lewat enam bulan sesudah dibuka segelnya. Karena udara yang masuk akan mempengaruhi kehigienisan obat.
Yang berlaku di masyarakat justru akan menyimpan obat hingga selesai. Oleh karenanya, langsung pergi ke fasilitas kesehatan terdekat merupakan solusi yang aman untuk pengobatan.